Wednesday, December 6, 2017

SEBUAH RENCANA PEMBUNUHAN YANG SEMPURNA


Dan lagi – lagi Roku disini..,

Berbeda dari biasanya, kali ini aku bakal ngebahas novel yang tidak mengandung unsur fantasi. Yah, fantasi bersifat tentatif. Jika semua fantasi dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin terjadi di dunia ini, maka hampir seluruh karya novelis bisa dianggap fantasi. Jadi, apa yang dimaksud dengan genre fantasi? Dengan pertanyaan itu maka kali ini kita tidak membahas “apa itu genre fantasi”.

Sebuah novel bergendre utama Mistery. Gekkou karya  Natsuki Mamiya. Mungkin tidak banyak yang mengenal baik judul maupun pengarang. Namun, novel ini (menurutku pribadi) merupakan salah satu novel misteri terbaik yang pernah ku baca.

Jika kalian adalah pembaca novel agatha dan pernah membaca “Misteri mayat laki-laki” atau apa itu judulnya,., haha.., jujur aku lupa judul tuh novel karena aku membacanya sekitar 6-7 tahun yang lalu. Tapi kalo kalian pernah membacanya, pasti tau apa yang ku maksud. Novel ini (Gekkou) mirip dengan novel tersebut (novelnya agatha).

Mungkin terbilang spoiler jadi jika kalian tidak ingin mengetahui info ini, silakan lompat ke paragraf selanjutnya. Jika ingin membaca bagian ini, silakan blok/seleksi/(apapun istilahnya) supaya terlihat tulisannya. Hingga akhir novel, tidak ada pemberitahuan resmi tentang apa, siapa, mengapa, bagaimana, terkait pembunuhan tersebut.semua hanya pra-duga. Dengan kata lain, pembacalah yang harus menyimpulkan hal itu. Siapa pembunuh sebenarnya, apa motifnya, bagaimana pembunuhan itu dilakukan, dan lainnya.


Cerita dimulai dengan karakter utama, Nonomiya, menemukan secarik kertas. Di bagian atas kertas, tertulis “Resep Membunuh”. Dan seperti resep pada umumnya, di sana di diskripsikan alat dan bahan serta tahapan pembunuhan hingga cara supaya tidak diketahui pihak berwajib. Namun Nonomiya tidak menganggap cara ini akan berhasil. Menurutnya, ini terlalu simple (tapi pastent). Tidak mungkin cara sederhana seperti ini akan berhasil membunuh orang.

Nonomiya tidak terlalu manganggap “resep membunuh” itu hingga akhirnya... dua minggu kemudian, idol kelas Tsukimori Youko tidak masuk. Alasanya karena salah satu anggota keluarga Tsukimori yaitu ayahnya meninggal dunia. Seperti yang bisa ditebak, ayah Tsukimori meninggal dengan cara yang sama dengan apa yang tertulis di “Resep Membunuh”. Dengan cara yang benar – benar kekanak – kanaan. Yang bahkan samasekali tak terpikirkan resep tersebut bisa berhasil. Sayangnya ini berhasil, dan bahkan dengan cara ini, tak mungkin ada seorangpun yang akan menganggap ini sebuah pembunuhan berencana melainkan hanya kecelakaan biasa. Benar – benar sebuah Pembunuhan yang sempurna.

Seorang penggamar novel mistery mendapatkan kasus misterius di depan matanya. Aku—dengan putus asa—menahan seringai yang muncul di mukaku.   Ini mulai menarik.] begitulah saat dia mengetahui ayah Tsukimori meninggal. Dimulailah penyelidikan alakadarnya untuk menguak siapa pembunuhnya.

Proses penyelidikan terus berlanjut. Dengan bantuan yang ditawarkan Detektif Konan (entah kenapa namanya konan.., tapi dia bukan sicebol yang make dasi kupu-kupu) nonomiya mulai hampir menemukan titik terang. Tapi, semakin dia menelusuri hipotesisnya, justru semakin banyak campurtangan KEBETULAN di dalamnya. Apa KEBETULAN bisa dianggap kebetulan jika muncul sesering ini? Atau memang si pembunuh benar – benar diberkati hingga semua kebetulan – kebetulan itu menghampirinya??

Alur cerita yang naik – turun serta hipotesis – hipotesis yang mulai berubah menjadi subjektif dengan ego masing – masing dimana peran pekerjaan, jabatan, romansa, keinginan, harapan yang mempengaruhinya. Benar – benar novel yang layak untuk dibaca. Bahkan ku dengar (baca) jilid ke 2 sudah rilis, namun sayangnya, aku belum bisa menemukan dimana. Mungkin juga sudah ada jilid 3 dan 4, aku kurang tau. Melihat seberapa bagus jilid pertama ini, ku yakin jilid 2 pasti akan lebih menarik.


2 comments:

  1. Replies
    1. bisa cari di google aja kk, soalnya kalo aku kasi link, dikira ngiklan atau yang lainnya..,

      Delete