Yuki: Kemampuan Istimewa dan
Romansa Masa Lalu (3)
Rombongan itu hening. Mengimbangi ketua mereka yang hanya
berdiri mematung bertatapan dengan Nun
yang baru saja keluar dari gedung olahraga dan serbaguna.
“Oi, kalian di sini! …loh? Kok pada diem?” Ken yang baru
saja tiba memandang bergantian antara komplotannya dan dua Nun yang berdiri di depan gedung. Heran. Micchi segera tersadar.
“Eh, Ken! Udah eksplorasi kemana aja? Tunjukin dong open area yang bagus buat jadi pos!”
dengan riang, Micchi menggandeng Ken ke arah komplek bangunan, diikuti oleh
anggota lain yang peka dan saling
berbincang mengenai pembagian area penjelajahan.
“Loh, loh, loh? Gue baru
dateng woy!” Ken yang digiring paksa kewalahan ingin kembali ke gedung olahraga
dan serbaguna. Yui ikut membantu mendorong Ken menjauhi sang ketua. Tinggal
Yuki dan dua Nun yang masih berdiri
di sana, hingga pemuda yang tengah tersihir
itu juga menyadari sesuatu.
“Hei, jam 7 jangan lupa laporannya!” teriaknya pada
rombongan yang menjauh.
“Siaaapp!” Kuro membalas lantang sambil memberi isyarat oke.
“Al, aku duluan ya.” Nun
yang sedaritadi hanya berdiri beranjak pergi. Ia tersenyum sepintas pada Yuki
dan berjalan menjauhi keduanya. Menyusul Micchi dkk.
“Daah, Yuki~ Selamat bernostalgia!” Yuki menundukan pendangannya,
sendu. Lalu memejamkan mata.
“Kau kemana saja?” Tanya Nun itu dingin, tapi lirih. Yuki membuka matanya perlahan.